twitter
Tristar Institute BSD
Jln. Pahlawan Seribu - Raya Serpong Ruko BSD Sektor 7 / Blok RL 31-33
Telp: 021-5380668, 081381500021. 082122565898

Sekolah Masak & Akademi Perhotelan

SEKOLAH TATA BOGA - SEKOLAH KULINER
Program Pendidikan Kuliner Diploma 1, D2 dan D3

Sistem Studi : Praktek Setiap Hari

Jurusan :
Patiseri (Baking & Pastry)

Tata Boga (Kuliner)


Jenjang Studi lanjutan S1 & S2 di Swiss.

Dengan jurusan : International Hotel and Tourism Management.


Jln. Raya Jemursari no. 244. Surabaya.

Telp: 031-8433224-25.

Flexi: 031-81639992.

HP: 0817321024.

Email: tristarkuliner@yahoo.co.id


*************************************

TRISTAR CULINARY INSTITUTE

Visi & Misi

Stuktur Kurikulum

Fasilitas

Biaya Perkuliahan

Info: Kursus Tristar 031-71933131 - 081332004197




Informasi:

*Kursus Tristar Kaliwaron

Jln. Kaliwaron 58-60. Surabaya

Jadwal Kursus Tristar Kaliwaron.

Tarif Kursus Privat di Tristar Cabang Kaliwaron.

Kids Cooking Class bersama Tristar Culinary Institute

Aneka Mesin & Peralatan Home Industry

Poduct List Tristar Machinery


*Anda ingin membuka Cafe?

Ikuti Kursus Cara Membuat Cafe

Kursus Minuman Cafe di Tristar Kaliwaron

Pages

Praktik MKU Food Packaging

MAHASISWA AKPAR MAJAPAHIT
PRESENTASIKAN HASIL KARYA
  KEMASAN MAKANAN
Kamis (12/3/2020) lalu,  giliran 18 mahasiswa pastry (kelas pagi 4) Akpar Majapahit (Tristar Institute Group)  mempresentasikan  karya  kemasan makanan  di hadapan dosen pengajar  Food  Packaging,  Luthfi Alwi ST.
Kreasi yang mereka tampilkan, harus orisinil, menarik,  punya nilai komersial, baik dalam bentuk maupun merk dan logo dagang. Kesan tersebut berhasil mereka tampilkan dengan baik.
Seperti karya kelompok 1 yang beranggotakan  Andi Afifah Zalfa ZA, Annisa Hanifatul Ilmi dan Cilya Ardianto. Mereka menampilkan  kemasan  dengan merk Makaroni Daebakk yang diadopsi dari bahasa Korea.  Daebakk artinya luar biasa.
Harapannya, produk yang dijual bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa.  Kemasan terbuat dari bahan kertas karton berwarna orange dan putih dengan ilustrasi  cabai merah  yang menunjukkan bahwa makaroni yang dijual memiliki rasa pedas.
Di dalam kemasan, terdapat 1 kemasan lagi dengan tingkat kepedasan yang berbeda.   Jika  gambar cabai hanya 1 menandakan  tingkat kepedasannya rendah. Demikian seterusnya.  Kemasan tadi berbentuk paper bag dengan ujung yang dipres dan perekat (zipper) sehingga bida ditutup lagi dan tidak mudah tumpah.
Kemudian kelompok 2, Ni Luh Putu Swastyari W, Zulkarnaen Fikriansyah W  dan M. Rafi Naufal, menampilkan kemasan dengan merk dagang Jaan Cookies, dari bahasa daerah Bali yang artinya Cookies Enak.   Dibuat dari bahan organic.
Kemasan berbentuk kubus itu, terdapat ilustrasi mesin oven untuk memberi kesan  bahwa produk “baru keluar dari oven”.  Ilustrasi lain berupa gambar perapian (kompor) dibagian depan dan gambar cookies dibagian belakangnya.
Di kemasan itu juga tertera informasi. Seperti,  Bisa dipesan langsung dengan menghubungi kontak yang ada di aplikasi instagram. Kemudian informasi komposisi bahan organic yang digunakan, kandungan  gizi, takaran saji, info kadaluarsa  dan lain-lain.


Kelompok 3,  Giovani  Agustina W,  Febiola  Novitasari dan Jessia Ronelle  Markho menampilkan kemasan  minuman kesehatan dengan  nama produk MORNING WHISTLE Coconut Water.
Minuman kesehatan  itu  berbahan perpaduan  Pure  Orange dan Coconut. Disarankan   untuk dikonsumsi pada pagi hari karena dapat menyehatkan tubuh dan memperkuat  stamina  sehingga tidak mudah sakit. Selain itu juga memberikan kesehatan bagi kulit dan  organ tubuh yang lainnya.
Kemasan ini  adalah  kemasan sekunder  yang berisikan 6 kemasan utama di dalamnya.  Konsumen dikondisikan untuk membeli produk sebanyak 6 pack.  Warna dan  gambar  yang dipakai pada  kemasan ini cukup menarik karena bernuansa  soft dan enak  dilihat.
Kemasan produk La Isla Sandwich persembahan kelompok 4 yang beranggotakan Bintang  Krisna  Al  Malik. Daniel  Pandu  Damar  S dan Tio Nanda Nicosza, diambil dari bahasa Spanyol, La Isla yang artinya “pulau”. Pilosofionya? Produk sandwich ini bisa dinikmasi oleh masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.
Berbentuk segi tiga. Disesuaikan dengan bentuk sandwich yang bisa dilihat dari sisi kemasan yang dilapisi plastic transparan. Ukurannya mini karena sasaran pangsa pasar adalah anak-anak usia 5 – 15 tahun dengan harga yang terjangkau.
Warna dasar kemasan yang dipilih adalah warna hitam. Dengan demikian, logo dan merk produk terlihat menonjol dan mudah dikenali.
Tampilan kemasan kelompok  5 yang beranggotakan Antonius  Junior, Rio Dhamara  Hergantara dan  Zydan Prima Alzahri memakai nama  BIG DONUT.
Sesuai dengan namanya, donut yang ditawarkan juga berukuran besar. Cukup untuk dikonsumsi  oleh 2 – 3 orang.
Kemasan dengan warna  dasar putih  ini  terkesan  simple tetapi nama merk dan logo dibuat dengan  bentuk dan warna yang mencolok sehingga mudah dilihat dan dikenali.
Tampil beda dengan  produk  donut yang sudah ada karena  ukuran yang dibuat memang besar,  tetapi tetap menjaga  kualitas  dengan  aneka topping varian  rasa sehingga tidak  membosankan.
Kelompok  6,  Mellisa  Sandra A,  Dina Tharissa P dan Mayleni Ayu C, menampilkan  kemasan dengan nama produk  KUKKI,  dari bahasa Jepang yang artinya  kue kering.

Berbentuk kotak dengan  warna  krem agar memberi kesan  sederhana yang elegan. Logo sekaligus  merk yang digunakan  hanya berbentuk  tulisan tanpa gambar, berwarna merah dan menggunakan  font  yang  mudah  dibaca. Sementara gambar yang ditampilkan  sebuah  kue  kering yang tampak lumeran cokelat. Tentunya terlihat menggiurkan untuk dicoba. ** bahar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar